Kanal

Inflasi Masih Jadi Fokus Pembahasan Forkopimda

Wadahnews.com- Bertempat di aula Zapin Polresta Pekanbaru, jajaran Forkompinda Pekanbaru menggelar rapat bersama pada Senin (27/2). 

Rapat Forkopimda langsung dipimpin oleh Pj Walikota Pekanbaru, Muflihun.

Ada beberapa permasalahan kota terkini yang dibahas oleh Forkopimda. Salah satunya adalah inflasi yang kini menjadi isu nasional.

"Inflasi ini sudah menjadi isu nasional, ini harus segera kita selesaikan jangan ini terus yang kita bahas tiap bulan,"tegas Pj Walikota Pekanbaru, Muflihun.

Di Pekanbaru sendiri sampai saat ini ada 4 komoditi yang mempengaruhi inflasi. Antara lain beras, cabe merah, bawang merah dan minyak goreng.

Dikatakan Muflihun, pada rapat terdahulu sudah disepakati ada beberapa langkah strategis yang dilakukan oleh Pemko Pekanbaru menekan laju inflasi. Ini harus benar-benar dijalankan agar upaya menekan inflasi di Pekanbaru bisa membuahkan hasil.

Dalam forum, Muflihun menyentil pihak terkait yang belum nampak gerakan dalam upaya menekan laju inflasi. Seperti Dinas Pertanian dalam upaya menanam cabe dan juga memanfaatkan lahan kosong. Begitu juga halnya dengan Disperindag yang diingatkan Muflihun tidak hanya memantau harga saja dipasaran namun harus bisa mengintervensi harga agar tidak naik.

"Jangan tidak ada perubahan, turun pasar lihat harga saja tapi langsung dieksekusi . Apa yang bisa dilakukan. Semisal lahan yang kosong untuk ditanam. Untuk cabe, bawang ,beras  cari daerah yang bisa di MOU,"imbuh Muflihun.

Saat ini lanjut Muflihun, persoalan inflasi tidak hanya sampai disitu namun juga berdampak pada meningkatnya angka kemiskinan dan pengangguran. Ini juga menurutnya perlu menjadi perhatian bersama.

Terkait program menanam cabe dalam upaya menekan inflasi juga sempat dipertanyakan Muflihun kendala yang dihadapi. Karena menurut penghitungannya, jika memang program itu berjalan, saat sekarang sudah masuk musim panen.

Muflihun juga menyebut dari berbagai langkah strategis yang direncanakan untuk menekan inflasi, hanya pasar murah yang sudah terealisasi dengan baik.

Ditempat yang sama Kepala Disperindag Kota Pekanbaru, Zulhelmi Arifin menyebut pihaknya sudah mulai menjajaki kerjasama dengan kabupaten dari provinsi tetangga yang selama ini menjadi pemasok kebutuhan beras dan cabe di Pekanbaru.

"Kita sudah membicarakan rencana kerjasama dengan daerah penghasil seperti Kabupaten Solok, Kota Solok, Kabupaten Agam dan Kota Payakumbuh,"imbuh Zulhelmi.

Selain itu pemantauan harga secara rutin juga menurutnya dilakukan ke 7 pasar di Pekanbaru.

Permasalahan kedua yang dibahas Forkompinda adalah Stunting.

Sama seperti halnya inflasi, Muflihun lebih menitikberatkan kepada pihak terkait apa upaya yang sudah dilakukan untuk menekan angka Stunting di Pekanbaru.

"Kalau sekarang angka Stunting di Pekanbaru ada 318 kasus, apa yang sudah dilakukan untuk menekannya. Jangan hanya pendampingan saja, nanti keburu mati orang,"tekan Muflihun.

Muflihun juga menegaskan, angka tersebut harus bergerak turun jangan turun naik.

Sementara itu, Kepala Disdalduk KB Pekanbaru, M Amin menjelaskan, pihaknya sudah melakukan banyak upaya untuk menekan Stunting.

Diantaranya pendampingan dan juga penyuluhan mulai dari calon pengantin hingga ibu hamil.

"Untuk anak yang mengalami Stunting juga diberikan bantuan selama 6 bulan dengan satu anak mendapat bantuan sebesar 500 ribu. Dana tersebut kita dapatkan bantuan dari berbagai pihak,"jelas Amin.

Dilain sisi, Muflihun menginginkan dalam waktu dekat segera dilaunching bapak Asus untuk anak Stunting. Hal ini menurutnya bisa meringankan pemerintah kota Pekanbaru dalam mengatasi masalah Stunting minimal untuk anggaran bantuan bagi penderita Stunting.

Selain itu permasalahan pengungsi luar negeri dan juga vaksin polio menjadi pembahasan akhir rapat Forkopimda.

Untuk polio , Muflihun semua pihak bisa bersama membantu meningkatkan partisipasi anak untuk divaksin.

"Saya mohon jadi atensi kita,minimal memberi edukasi ke masyarakat tentang vaksin polio ke anak-anak.Camat tolong ini menjadi atensi . Angka yang menjadi perhatian Presiden jangan meningkat di Pekanbaru.Saya butuh dari 300 kasus bagaimana caranya bisa jadi 200,"tutup Muflihun. (Yan)

Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER