Kanal

Pemerintah Siapkan Rp75 Miliar Bantu Mahasiswa dan Dosen yang Terdampak Bencana

Wadahnews.com- Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) mengalokasikan anggaran sebesar Rp75,98 miliar, untuk mahasiswa dan para dosen yang terdampak dalam bencana banjir bandang dan tanah longsor di Sumatera.

"Kami memberikan bantuan biaya hidup bagi mahasiswa dan dosen terdampak bencana alam dengan total anggaran Rp75.986.474.452," kata Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Fauzan, dalam rapat kerja (raker) bersama Komisi X DPR RI, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (8/12/2025).

Dia menjelaskan, bantuan biaya hidup merupakan salah satu program dalam penanggulangan darurat bencana yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar). Selain itu, pihaknya juga mengalokasikan anggaran program pengabdian masyarakat sebesar Rp46,53 miliar.

Selain itu, program penanggulangan dan pengadaan bantuan langsung dengan menggerakan seluruh jajaran Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan jajaran Kemendiktisaintek terkumpul sebesar Rp7,07 miliar.

"Jadi total keseluruhan dana yang digalang oleh kemendiktisaintek ada 129.593.794.452," tuturnya, seperti yang dikutip melalui akurat.co.

Fauzan juga menuturkan telah mengidentifikasi 60 perguruan tinggi yang terdampak bencana. Di Provinsi Aceh sebanyak 31 perguruan tinggi, yang terdiri dari 4 PTN dan 27 Perguruan Tinggi Swasta (PTS); di Provinsi Sumut terdapat 14 perguruan tinggi, yang terdiri dari 1 PTN dan 13 PTS; dan Provinsi Sumbar terdapat 15 perguruan tinggi, terdiri dari 9 PTN dan 6 PTS.

Selain itu, Kemendiktisaintek juga mengidentifikasi kebutuhan yang dianggap mendesak yang diperlukan yang itu berdiri atas sembako, logistik, air bersih, kemudian perlengkapan sanitasi, pakaian, obat-obatan, dan terakhir psikososial.


Selain itu, terdapat kerusakan sarana prasarana pendidikan. Meliputi fasilitas pembelajaran di kelas, komputer PC dan laptop, bangunan gedung dan ruangan rapuh dan ambruk, listrik dan jaringan internet mati dan terputus, akses jalan tertutup ambruk dan longsor, dan fasilitas penunjang laboratorium lapangan banyak yang ambruk dan tidak bisa digunakan.

Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER