Foto: PJ Walikota Pekanbaru, Muflihun melakukan peninjauan ke Bulog
Wadahnews.xom- Sebagai upaya memastikan jumlah ketersediaan beras dan bahan pokok lainnya. Sebab ada indikasi harga beras akan alami kenaikan. Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru Muflihun, meninjau ketersediaan sembako di Bulog, Selasa (1/11).
Muflihun menyebut, jika peninjauan yang dilakukan pihaknya bersama OPD lainnya untuk memastikan pasokan beras yang ada pada Bulog masih mencukupi. Hal ini juga merupakan tindak lanjut dari rapat koordinasi dengan pemerintah pusat terkait pengendalian inflasi daerah.
"Berdasarkan vicon (video conference) bersama menteri dalam negeri kemarin, Kota Pekanbaru ini ada indikasi bisa harga beras ini akan melonjak tinggi," ujar Muflihun, kepada sejumlah awak media, usai meninjau.
Menurut Muflihun, ketersediaan beras di Bulog ada sebanyak 1.425 ton. Jumlah ini diperkirakan akan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat selama tiga bulan ke depan. Sementara pengeluaran per bulan rata-rata hanya 350-400 ton.
"Walaupun Pekanbaru kondisinya relatif stabil, tapi ada kemungkinan beras dan minyak goreng harganya melonjak tinggi. Jadi jauh-jauh hari kita antisipasi ini, agar ke depan harga tetap stabil. Minggu depan kita akan mulai pasar murah," terangnya.
Muflihun mengaku belakangan ini memang terjadi peningkatan terhadap kebutuhan beras. Dimana, pada September kemarin saja kebutuhan beras mencapai 600 ton dalam satu bulan.
Sementara itu, Inflasi Kota Pekanbaru kini diangka 1,56 persen. Capaian ini menjadikan Pekanbaru salah satu daerah di Indonesia yang penanganan inflasinya sangat bagus.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) untuk bulan September 2022, gabungan 3 kota di Provinsi Riau mengalami inflasi sebesar 1,53 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 113,68.
Inflasi Kota Pekanbaru sebesar 1,56 persen, Kota Dumai sebesar 1,57 persen dan Kota Tembilahan sebesar 0,89 persen.