Foto: Plt Sekdako Pekanbaru, Indra Pomi Nasution
Wadahnews.com- Di Penghujung tahun 2022, inflasi di Pekanbaru kembali naik dan berada diangka 6,06 persen. Kondisi tersebut disebabkan adanya kenaikan harga pada sejumlah bahan pokok dalam momen Natal dan tahun baru 2023.
Adapun salah satu komponen pemicu inflasi adalah kenaikan harga ayam potong yang signifikan. Berdasarkan data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan harga ayam potong saat ini naik menjadi Rp33 ribu per kilogram dari Rp24 kilogram.
"Per hari ini itu tadi untuk inflasi kita di angka 6,06. Harapan kita tentu di angka 6,06 bisa bertahan saja, bahkan mudah-mudahan bisa turun lagi ya," ujar Pj Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru Indra Pomi Nasution, Senin (26/12).
Menurutnya, kenaikan inflasi juga dipengaruhi harga sejumlah komoditi lainnya yang mulai alami kenaikan. Seperti cabai merah dan beras.
Indra mengaku, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi kenaikan inflasi. Ada berbagai langkah yang telah disiapkan.
"Untuk menekan angka inflasi ini, tentu kita akan melakukan berbagai upaya. Jangan sampai inflasi di Kota Pekanbaru tidak terkendali," terangnya.
Ia mengatakan upaya yang dilakukan dalam rangka Nataru ini yang pertama adalah bagaimana jalur distribusi ini dikawal, supaya jangan sampai suplai ini terhambat ke Pekanbaru.
Kemudian yang kedua pihaknya juga melakukan pengecekan ke gudang Bulog dan distributor supaya tak ada penimbunan. Namun berdasarkan pengecekan di gudang Bulog, untuk stok pangan di Kota Pekanbaru mencukupi sampai Februari 2023.
Kemudian terhadap cabai, selain mengupayakan melalui gerakan menanam, pihaknya juga melakukan kerjasama dengan daerah penghasil.
"Jadi arahan Pj kita bekerjasama dengan daerah penghasil supaya jangan sampai inflasi kita meningkat," tutupnya.
Sebagai informasi, angka inflasi di Kota Pekanbaru naik jika dibandingkan pada bulan sebelumnya. Yakni sebesar 5,7 persen pada November 2022 kemarin.