Foto: Walikota Pekanbaru, Firdaus MT
Wadahnews.com- Pemerintah kota Pekanbaru mengintruksikan Dinas Kesehatan untuk melakukan pemeriksaan rapid test antigen acak terhadap pelajar dan guru di sekolah setiap Minggu. Rabu (12/1)
Rapid test antigen ini dilakukan sebagai upaya mengantisipasi penyeberangan covid-19 dilingkungan sekolah. Pasca diberlakukannya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen bagi para
Pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Pekanbaru. Baik itu sekolah negeri dan swasta.
Walikota Pekanbaru Firdaus, instruksi Dinas Kesehatan (Diskes) agar melakukan pemeriksaan rapid test antigen secara acak terhadap pelajar dan guru di sekolah yang sudah menerapkan PTM 100 persen.
"Jumat atau Sabtu, saya himbau Dinkes agar melakukan tes cepat antigen di sekolah negeri maupun swasta. Hal ini sebagai upaya untuk mengetahui kondisi kesehatan anak-anak dan guru," ujar Firdaus.
Lebih jauh dikatakannya, apabila pelajar dan guru tidak ada yang terindikasi terpapar virus Covid-19. Dinas Pendidikan bisa tetap melanjutkan PTM 100 persen. Meskipun demikian, penerapan PTM ini, tentu harus tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes).
"Disdik tetap memantau, sedangkan guru yang di sekolah diminta agar mengawasi ketat para pelajar dalam menjalankan prokes. Sehingga belajar tatap muka ini berjalan dengan baik. Selain itu, kita juga tidak ingin kembali muncul kasus Covid-19 dari klaster sekolah," harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Pekanbaru Ismardi Ilyas mengatakan, PTM 100 persen untuk sekolah tingkat SMP masih terus berlangsung. Hal ini telah sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) empat Menteri tentang Panduan Penyelenggara Pendidikan Pembelajaran di Masa Pandemi untuk Tahun Ajaran 2022.
Berdasarkan SKB empat menteri tersebut, bagi satuan pendidikan yang capaian vaksinasi dosis kedua pendidik dan tenaga kependidikan lebih dari 80 persen dan capaian vaksinasi lansia dosis kedua di atas 50 persen, boleh melaksanakan PTM setiap hari. Jumlah peserta didik 100 persen dan lama pertemuan 6 jam.
"Kalau untuk SD, kami tunda dulu. PTM masih tetap 50 persen," tutupnya.