Foto: Sekdako Pekanbaru, Muhammad Jamil dan Kadis Katapang Kota Pekanbaru, Alek Kurniawan meninjau stand peserta festival pangan lokal B2SA
Wadahnews.com- Hadirkan menu menarik yang memiliki cita rasa tinggi, dan bernilai gizi. Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kota Pekanbaru gelar Festival Pangan Lokal Beragam Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA). Kegiatan tersebut dilaksankan di halaman eks Kantor Dinas Ketahanan Pangan (sekarang Kantor PMI Pekanbaru), Kamis (4/8).
Acara ini mengangkat tema "Kenyang Tidak Harus Nasi dengan menu pangan lokal B2SA".
Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru Muhammad Jamil mengungkapkan bahwa kegiatan Festival Pangan Lokal digelar dalam rangka upaya peningkatan persediaan dan konsumsi pangan yang B2SA ini sangat bagus. Sebab, dengan pangan B2SA ini dapat mewujudkan sumber daya manusia dengan ciri sehat aktif dan produktif.
"Pangan B2SA ini bisa digunakan untuk mencegah kasus stunting sejak ibu hamil. Stunting atau perlambatan pertumbuhan pada anak dilakukan dengan pemenuhan gizi," ujarnya.
Jamil menambahkan, dengan penyediaan menu makanan yang beragam sangat dibutuhkan bagi gizi anak. Sehingga sumber manusia yang cerdas dan sehat pun tercipta di tengah banjirnya produk pangan siap saji dan mudah diperoleh. Apalagi, Pekanbaru bukan daerah produksi pangan, terutama beras sebagai makanan pokok.
"Pangan yang beragam dengan gizi seimbang sangat diperlukan dalam keluarga. Penyajian menu juga tak luput dari estetika agar penampilan lebih menarik dan menggugah selera. Sehingga, orang ingin mencicipinya," tutupnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kota Pekanbaru Alek Kurniawan mengatakan, bahwa Festival Pangan Lokal ini diharapkan dapat memotivasi masyarakat dalam mengolah pangan yang menarik, bercita rasa tinggi, dan bernilai gizi. Olahan pangan ini dapat dijadikan tambahan kreasi menu bagi ibu hamil untuk pencegahan stunting dan peningkatan ekonomi keluarga.
"Festival ini bertujuan untuk mendorong pemerataan konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang, dan aman dengan memanfaatkan olahan pangan lokal. Sehingga bisa mengembangkan menu alternatif bagi ibu hamil, untuk pencegahan stunting dengan berbasis sumber daya pangan lokal," ungkapnya.
Di samping itu, Festival Pangan Lokal ini dapat mendorong kreativitas dan inovasi serta pengembangan pangan olahan lokal yang bernilai kompetitif. Inovasi sangat dibutuhkan dari para pelaku UMKM di bidang pangan.
Dalam laporannya, Kadis Akur sapaan akrabnya menyampaikan bahwa rangkaian acara dan lomba yang digelar dalam Festival Pangan Lokal Kota Pekanbaru tahun 2022 adalah Lomba Menu Lunch Box B2SA untuk Ibu Hamil; Lomba Olahan Pangan Lokal; Bazar Pangan Pokok, Pangan Segar dan Olahan; Penyerahan Stimulus Bantuan Pemberdayaan Masyarakat dalam Program P2L (Pekarangan Pangan Lestari) dengan jumlah penerima manfaatnya adalah P2L tahap penumbuhan dari APBD berjumlah 27 Kelompok Wanita Tani serta P2L tahap Pengembangan dari DAK Non Fisik berjumlah 7 Kelompok Wanita Tani.
"Pekarangan Pangan Lestari (P2L) dilaksanakan dalam rangka mendukung program pemerintah untuk penanganan daerah prioritas intervensi stunting dan/atau penanganan prioritas daerah rentan rawan pangan ataupun pemantapan daerah tahan pangan," sebut Kadis Akur
Lomba kreasi makanan ini juga ditinjau langsung oleh Ketua TP PKK Pekanbaru Raja Rilla Muflihun. Para juri menilai langsung makanan olahan terbaik.