Kanal

Dikelola Swasta, Parkir Sumbang PAD Rp 1,7 Miliar

Wadahnews.com- Pasca dikelolah pihak swasta sejak September 2021 lalu. Pencapaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari jasa layanan parkir tepi jalan umum sudah mencapai Rp1,7 miliar lebih. 

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pekanbaru, Yuliarso, mengatakan bahwa pencapaian PAD dari jasa layanan parkir tepi jalan umum ini memang membuahkan hasil. Dimana, sejak dikelola swasta dari bulan September kemarin hingga saat ini mencapai Rp1,7 miliar lebih. 

Capaian ini terhitung hingga November 2021, dan dari satu zona wilayah parkir yang di kerjasamakan dengan PT Yabisa Sukses Mandiri (YSM) selaku rekanan pemerintah kota dalam pengelolaan parkir tepi jalan umum. 

"PAD dari parkir total sudah Rp 5 miliar lebih. Ini jumlah keseluruhan dari Januari sampai November 2021. Tapi kalau yang dari swasta saja dalam 3 bulan ini sudah lebih Rp1,7 miliar," ujarnya, Jumat (3/12). 

Menurutnya, pasca pengelolaan parkir tepi jalan umum dialihkan ke pihak swasta pada 88 ruas jalan di Kota Pekanbaru, Yuliarso menyebut pengelolaan jauh lebih baik. Terutama dalam pemenuhan PAD dan Standar Pelayanan Minimum (SPM) oleh pihak swasta. 

Apalagi kondisi saat ini ditengah pandemi Covid-19 dimana mobilitas masyarakat dibatasi. Namun, PAD yang diberikan dari jasa layanan parkir oleh swasta lebih terukur. 

Saat ini PT YSM menyetorkan PAD Rp19,7 juta per hari ke kas Pemko Pekanbaru dari jasa layanan parkir tepi jalan umum. 

"Tentu ini lebih baik, ada kepastian dari pihak swasta dalam PAD yang disetorkan. Apalagi saat ini Covid adanya PPKM, pendapatan itu lebih terukur," jelasnya. 

Dirinya menilai, dengan saat ini satu zona parkir di Kota Pekanbaru yang telah dikelola swasta membuat tampilan baru perparkiran. Pelayanan yang diberikan memang sudah baik, tapi masih belum maksimal. 

"Paling tidak, sekarang ini pengaduan-pengaduan masyarakat dapat kita tindaklanjuti dengan cepat. Misalnya meminta biaya parkir dari tarif yang ditentukan, tindakan premanisme sudah tidak ada lagi di lapangan," paparnya. 

Apalagi dalam pengelolaan yang dilakukan swasta memanfaatkan teknologi. Mereka menggunakan mesin Electronic Data Capture (EDC) dalam media pembayaran parkir non tunai. Ada 29 mesin EDC yang telah di sebar di beberapa titik ruas Jalan Jendral Sudirman. 

Namun, ia tidak menampik untuk penerapan pembayaran non tunai ini masih terkendala. Dirinya menilai, tidak mudah merubah mindset masyarakat yang selama ini membayar secara tunai dan saat ini diberi pilihan melakukan pembayaran non tunai. 

"Ini butuh proses, karena budaya selama ini. Dan para jukir yang sudah terbiasa memegang uang cash, ini kebiasaan yang harus kita rubah dalam pemanfaatan teknologi. Merubah budaya ini kan tidak segampang yang kita bayangkan, perlu waktu, kesadaran, dan dukungan semua pihak," tutupnya. 

Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER