Wadahnews.com- Sudah beberapa pekan terakhir ini, kasus Covid-19 di Kota Pekanbaru melonjak tajam. Hal ini, turut berdampak pada munculnya klaster penularan di lingkungan pendidikan.
Meski klaster sekolah mulai bermunculan, namun Pemerintah kota Pekanbaru sampai saat ini belum mengambil keputusan terkait pelaksanaan PTM tersebut. Sedangkan, sejumlah sekolah yang sempat ditutup, kini sudah kembali menggelar PTM.
Menanggapi hal tersebut, Walikota Pekanbaru Firdaus mengungkapkan, jika proses belajar tatap muka sangat ditentukan dengan kondisi penyebaran covid-19. Tim Satgas sendiri yang akan melakukan evaluasi kegiatan PTM ini.
"Proses belajar tatap ini sangat ditentukan situasinya dengan kondisi mukanya," ujar Firdaus, Senin (14/2) kepada sejumlah media.
Menurut Firdaus, meskipun PTM masih berlanjut, pihak Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru saat ini terus melakukan rapid antigen secara acak pada setiap pekan di sekolah yang melaksanakan PTM.
"Setiap Minggu Diskes melakukan rapid tes antigen dilingkungan sekolah. Hal ini untuk skrining para peserta didik maupun pengajar sehingga penyebaran Covid-19 tidak terjadi," ungkap.
Saat ini pemerintah kota juga berpedoman terhadap SKB empat menteri terkait pelaksanaan PTM dalam pandemi Covid-19. Dimana pada Arahan tersebut, wilayah yang menerapkan PPKM level 1 masih bisa melaksanakan PTM.
"Tim Satgas juga berupaya memutus mata rantai penyebaran covid-19, dengan cara mempersiapkan segala hal terutama menghadapi kejadian covid-19 yang bisa saja terjadi di Kota Pekanbaru. Meskipun demikian, kita tetap menjaga agar masyarakat tetap disiplin untuk mengikuti protokol kesehatan yang ketat, " tambahannya.
Sebagai informasi,Kasus covid-19 di Kota Pekanbaru terus mengalami pengalaman yang dialami. Hingga akhir pekan kemarin sebanyak 205 tambahan kasus covid-19.
Total kasus aktif covid-19 di Kota Pekanbaru mencapai 1.296 orang. Kasus covid-19 di kota terus bertambah sejak awal Februari 2022 hingga kini belum ada penurunan.
Sedangkan untuk sekolah sendiri, sejak awal Februari 2022, Delapan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri dan swasta di Kota Pekanbaru menetapkan PTM untuk. Pihak sekolah yang terlibat aktivitas belajar di sekolah karena terdapat pelajar yang reaktif setelah menjalani antigen swab.
Adapun sekolah-sekolah tersebut yakni SMPN 9 Pekanbaru, SMP IT Bunayya Pekanbaru, SMPN 10 Pekanbaru, SMPN 7 Pekanbaru, SMPN 30 Pekanbaru, SMPN 22 Pekanbaru, SMPN 1 Pekanbaru, dan SMPN 18 Pekanbaru.