Wadahnews.com- Tim Peneliti Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Kota Pekanbaru mengusulkan Sultan Siak V atau Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzam Syah (Marhum Pekan) sebagai pahlawan nasional, proposal ini harus masuk ke Kementerian Sosial (Kemensos) sebelum tanggal 31 Maret 2022.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Sosial Provinsi Riau, T. Zul Efendi, saat menghadiri acara Seminar Nasional Pengusulan Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzam Syah (Marhum Pekan) sebagai Pahlawan Nasional yang digelar di Hotel Grand Central Pekanbaru, Selasa (15/3).
Usulan seseorang atau tokoh menjadi pahlawan nasional, kata Zul Efendi, telah diatur dalam Peraturan Menteri Sosial Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pengusulan Gelar Pahlawan Nasional.
Untuk mengusulkan Marhum Pekan sebagai pahalwan nasional tentu harus melalui berbagai tahapan dan sosialisasi kepada masyarakat, karena Zul Efendi masih banyak masyarakat Riau yang belum mengetahui sosok Marhum Pekan diusulkan sebagai pahlawan nasional.
Zul Efendi mengingatkan, TP2GD Kota Pekanbaru untuk getak cepat dalam pengusulan tersebut, sehingga sebelum tanggal 31 Maret 2022 proposalnya telah masuk ke Kementerian Sosial.
"Kalau beliau (Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzam Syah) diusulkan menjadi pahlawan nasional, maka proposal harus masuk pada 31 Maret 2022," ujarnya, seperti dikutip melalui mediacenterriau.
Meskipun waktunya sempit, Zul Efendi yakin dengan kerjasama dan semangat yang tinggi, TP2GD Kota Pekanbaru akan diberikan kemudahan oleh Sang Maha Kuasa sehingga keinginan untuk menjadikan Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzam Syah sebagai pahlawan nasional dapat terwujud.
Ketua TP2GD Kota Pekanbaru, Ayat Cahyadi mengaku bahwa telah melakukan berbagai tahapan-tahapan yang telah ditentukan.
"TP2GD Kota Pekanbaru telah melakukan kajian penelituan dan penelusuran jejak sejarah perjuangan Marhum Pekan," imbuhnya
Diusulkannya Marhum Pekan sebagai pahlawan nasional karena beliau memiliki jasa-jasa besar yang perlu mempertahankan mempertahankan negara. Salah satunya dengan menjadi panglima yang memimpin angkatan perang Kerajaan Siak melawan belanda di pulau guntung.