Wadahnews.com- Pemerintah Kota Pekanbaru, melalui Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru akan menggelar Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022 yang akan berlangsung selama satu bulan. Selasa(24/5).
Kepala Diskes Kota Pekanbaru Zaini Rizaldy Saragih mengatakan bahwa kegiatan Bian 2022 ini bakal diadakan tanggal 18 Mei hingga 18 Juli mendatang.
"Imunisasi ini berikan untuk anak usia 0 tahun sampai 15 tahun, dengan jenis imunisasi campak, rubella, hepatitis, polio dan lainnya," ungkapnya.
Disampaikan Zaini, kegiatan ini dilakukan untuk mengejar cakupan imunisasi rutin anak yang sempat menurun selama pandemi Covid-19.
"Akibat rendahnya vaksinasi rutin bagi anak-anak ini, maka kasus sakitnya meningkat. Seperti campak dan difteri dan lainnya ini meningkat," jelasnya.
Seperti diketahui, pencanangan BIAN oleh Kementerian Kesehatan merupakan upaya menutup kesejangan imunitas kesehatan di masyarakat dampak dari pandemi Covid-19.
BIAN dilaksanakan selama satu bulan, bertahap di seluruh provinsi Indonesia. Tahap pertama dilaksanakan mulai Mei 2022 di seluruh provinsi di pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. Tahap kedua dilaksanakan mulai Agustus 2022 di seluruh provinsi di Jawa dan Bali.
Terlaksananya Bulan Imunisasi Anak Nasional meliputi kegiatan imunisasi tambahan Campak Rubela dan imunisasi kejar (OPV, IPV dan DPT-HB-Hib) dengan baik dan dapat mencapai target yang diharapkan.
Dengan terselenggaranya BIAN diharapkan kekebalan masyarakat terbentuk, sehingga pada akhirnya bisa mencapai eliminasi campak-rubela, mempertahankan status Indonesia bebas polio, mempertahankan eliminasi tetanus pada ibu hamil dan bayi baru lahir serta mengendalikan penyakit difteri dan pertussis.
Sebagai informasi, pelaksanaan BIAN adalah upaya Kemenkes untuk menutup kesejangan imunitas kesehatan di masyarakat dampak dari pandemi Covid-19.
Sepanjang pandemi terjadi, terdapat 1,7 juta anak Indonesia yang belum mendapat imunisasi dasar lengkap. Paling banyak tersebar di Jawa Barat, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, dan DKI Jakarta.
Dengan terselenggaranya kegiatan BIAN diharapkan kekebalan masyarakat terbentuk, sehingga akhirnya bisa mencapai eliminasi Campak-Rubela.
Selain juga mempertahankan status Indonesia Bebas Polio, mempertahankan eliminasi tetanus pada ibu hamil dan bayi baru lahir, serta mengendalikan penyakit difteri dan pertusis.