Wadahnews.com- Terbatasnya kemampuan APBD Kota Pekanbaru, membuat seluruh Organisasi Perangkat Daerah atau OPD dilingkungan harus pandai mencari peluang dana lain. Salah satunya adalah bantuan dana dari APBN yang disalurkan melalui Dana Alokasi Khusus atau DAK.
Kepala Disketapang Kota Pekanbaru, Alek Kurniawan menuturkan pada tahun 2021 dn 2022 ini, Disketapang sudah mendapatkan bantuan DAK non fisik dari APBN. Dana tersebut guna Program Pekarangan Pangan Lestari (P2L).
Tahun dikatakan Alek, Disketapang kembali mencoba peruntungan dalam menggaet dana non APBD tersebut. Karena, salah satu ruang lingkup DAK Fisik tahun 2023 mendatang berdasarkan Surat Menteri Keuangan yang teregister dalam Nomor Surat S-63/MK.7/2022 adalah DAK Fisik mendukung Ketahanan Pangan.
"Usulan DAK ini seperti memancing di sungai lepas, banyak pasang Joran tentu peluang mendapatkan ikannya akan lebih tinggi. Kami di Ketahanan Pangan telah mempersiapkan jauh-jauh hari Proposal untuk ini," jelas Alek,dalam Rapat Pengusulan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik TA 2023 yang ditaja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Pekanbaru pada Jum'at (10/6).

Dalam kesempatan Alek menjelaskan rencana penggunaan DAK tahun 2023 adalah untuk kawasan siCANTIG yang saat ini masih belum optimal pembangunannya.
Proposal yang akan diajukan untuk siCANTIG ini menurut Alek tetap memperhatikan isu-isu grand design dalam kebijakan pengalokasian DAK Fisik itu sendiri. Karena salah satu ruang lingkup DAK tersebut di antaranya adalah untuk mendukung ketahanan pangan yang nomenklaturnya DAK Fisik Ketahanan Pangan dengan Tema Penguatan Kawasan Sentra Produksi Pangan (Pertanian, Perikanan dan Hewan) . Hal ini sangat sesuai dengan konsep Kawasan siCANTIG.
"Dari APBD Kota Pekanbaru, kita baru mampu mengalokasikan dana sebanyak 13% dari total pembiayaan Pembangunan Kawasan ini, makanya kami sangat antusias dengan pembahasan proposal untuk DAK dan berharap dapat disetujui pusat," terangnya kembali.
Keputusan Walikota Pekanbaru Nomor 486 Tahun 2020 telah menetapkan Lokasi Cadangan Pangan Terintegrasi (siCANTIG) yang berada di Kelurahan Agrowisata Kec. Rumbai Barat Kota Pekanbaru.
siCANTIG merupakan lahan milik Pemko Pekanbaru seluas 5 ha yang diperuntukan sebagai kawasan agrowisata, lokasi pembelajaran budidaya pertanian, pertanian dan perikanan. Ditengah kawasan dibuat miniatur Pekarangan Pangan Lestari (P2L), Lumbung Pangan dan infrastruktur pengolahan pangan, yang diharapkan menjadi Kawasan yang edutainment.
Kawasan ini diharapkan mampu menjadi pilot project budidaya hortikultura dan pertanian dengan kemasan agro wisata yang terintegrasi dari hulu ke hilir.
siCANTIG juga dapat memberikan peluang bagi semua potensi di kawasan ini untuk ditangani secara proporsional.
Selain itu dapat dijadikan sebagai wadah dan wahana pelaksanaan desentralisasi pembangunan secara nyata, sinergis, dan harmonis antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota.
Kemudian mendukung penggalangan sumberdaya “critical mass” sehingga terjadi sinergi dari berbagai sumberdaya.

Selanjutnya diharapkan mampu meningkatkan kegiatan ekonomi masyarakat di sekitarnya dan mampu menjadi salah satu opsi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor agrowisata.
Dan yang tak kalah penting sebagai entry point pelayanan inovasi, pelaksanaan pendidikan dan pelatihan, penyuluhan dan hiburan pertanian di alam bebas.
“Efek domino dari Kawasan ini adalah dengan pelestarian sumberdaya alam yang terdapat hubungan timbal balik yang saling menguntungkan.” ungkap Alek.
Hubungan timbal balik dimaksud yakni membangun dan mengembangkan usaha wisata agro yang membutuhkan sumberdaya alam yang lestari, sebaliknya dari hasil usaha pengembangan budidaya agro dan wisata yang dihasilkannya dapat untuk sumber daya alam dan lingkungan hidup.
Lebih jauh, Alek mendukung penuh upaya dari Bappeda Pekanbaru dalam suksesi proposal DAK Fisik ini.
Bappeda melalui Kabid Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah Todi Kurniawan, SE, M.Sc mengapresiasi proposal-usulan yang disampaikan Kadis Ketapang tersebut.
“Ini adalah peluang emas bagi kita, kami mengajak teman-teman OPD lainnya juga menciptakan yang sama untuk Optimasi Pendanaan Pembangunan di kota Pekanbaru ini” Ungkap tody.