Wadahnews.com- Tren kasus Covid-19 di Provinsi Riau semakin terkendali. Bahkan sejak beberapa hari ini belum ada ditemukan penambahan kasus baru pasien terkonfirmasi virus tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Zainal Arifin, mengatakan meskipun belum ada ditemukan kasus untuk pasien baru covid-19. Namun, pemeriksaan sampel masih terus dijalankan. Dengan rata-rata per hari jumlah sampel yang diperiksa di labor biomolekuler RSUD Arifin Ahmad sebanyak 80 hingga 100 sampel.
"Total hingga saat ini jumlah sampel yang diperiksa sudah tembus 1.284.449 spesimen. Kabar baik yang harus kita syukuri, Sejak beberapa hari ini tidak ada penambahan kasus Covid-19 dan meningga dunia," ujarnya, Senin (13/6) seperti yang dilansir melalui mediacenterriau.
Tidak hanya itu, kabar baik lainya, dikatakatan Zainal, saat ini tidak ada lagi pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit. Sedangkan untuk pasien covid-19 yang menjalani isolasi mandiri ada 6 orang.
"Hingga saat ini total kasus kita ada 150.467 kasus. Enam orang masih menjalani isolasi mandiri, kemudian total pasie sembuh ada 146.023 kasus dan meninggal dunia 4.438 kasus. Saat ini tidak ada lagi pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit," jelasnya.
Kendatipun kasus covid-19 di Riau sudah terkendali, namun Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar kembali mengingatkan masyarakat agar tetap disiplin protokol kesehatan Covid-19, terkhususnya saat berada di dalam sebuah ruangan tertutup maupun kerumunan.
"Pandemi ini belum berakhir. Kita harus waspada, makanya saya imbau masyarakat untuk tetap disiplin prokes jika di dalam ruangan tertutup," himbaunya.
Untuk pencegahan dan perlindungan ekstra, orang nomor satu di Riau ini juga meminta agar masyarakat segera vaksinasi Covid-19.
"Yang baru suntik dosis pertama, kami minta supaya melanjutkan vaksinasinya sampai booster," jelasnya.
Syamsuar menambahkan, sampai saat ini masyarakat Riau yang telah divaksinasi Covid-19 hingga 10 Juni 2022 telah mencapai 4.791.676 orang atau 98,99 persen.
"Kalau vaksinasi dosis pertama kita sudah hampir 100 persen yaitu 98,99 persen. Capaian vaksinasi booster kita yang masih rendah. Ini harus terus didorong," tutupnya. (Rina)