Wadahnews.com- Hingga mendekati lebaran Idhul Adha. Harga bahan pokok mengalami kenaikan. Salah satunya adalah harga cabai merah. Lonjakan harga tersebut sudah terjadi awal Juni ini.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas. Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut mengungkapkan bahwa kenaikan harga pada sejumlah produk hasil pertanian ini disebabkan adanya gagal panen dari daerah penghasil. Sehingga pasokan yang masuk memang berkurang, sedangkan permintaan masih tinggi.
"Pasokan dari daerah penghasil masih lancar, meskipun jumlahnya kurang. Untuk memenuhi kebutuhan di Pekanbaru. Kami sudah berupaya mencari langsung ke daerah penghasil yang sedang panen seperti cabe sudah dapat dari Bengkulu dan daerah lainnya. Namun jumlahnya juga tidak banyak," ujarnya, Selasa(28/6).
Lebih jauh dikatakan, jika melihat trend yang terpantau dilapangan, memang masih terjadi kenaikan. Apakah sampai lebaran belum bisa di prediksi. Meskipun demikian, pihaknya tetap menjaga agar tidak terjadi penimbunan.
"Kalau hasil pantauan memang cenderung naik, tapi kita belum tahu apakah nanti ketika lebaran tetap naik atau turun. Yang pasti sejauh ini masih naik," ungkap Ingot.
Ketika ditanya, apakah ada kemungkinan dilakukannya pasar murah untuk mengintervensi pasar?, Ingot menyatakan jika pihaknya sudah membicarakannya dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah atau TPID.
"Kita akan terus melakukan pemantauan pergerakan harga dilapangan. Sedangkan untuk kapan dilaksanakannya pasar murah kita belum tahu," tutupnya.
Sebagai informasi adapun komoditas yang masuk dalam kategori pangan yang terus merangkak naik diantaranya, harga bawang merah Rp 50.000 perkilo, cabai merah besar Rp 130.000 perkilo, cabai rawit setan Rp 120.000 perkilo, tomat Rp 14.000 perkilo dan sebagainya. (Rina)