Wadahnews.com- Konflik manusia dengan harimau terjadi di Kampung Penyengat, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak beberapa hari lalu. Insiden itu, menyebabkan seorang pria asal Nias bernama Yasonia Zega (43) tewas diterkam harimau sumatra di areal perkebunan kelapa sawit PT SAS.
Menyikapi hal ini, Wakil Bupati Siak Husni Merza menegaskan kepada pihak perusahaan dan pemerintah kampung agar selalu mengimbau dan mengingatkan warganya untuk lebih hati-hati. Selain itu, juga harus tetap waspada terhadap hewan buas seperti harimau.
"Terutama kepada masyarakat yang bermukim di daerah habitat satwa liar, seperti di kampung penyengat dan Tanjung Pal, Sungai Apit lebih berhati-hati dan tidak keluar rumah di waktu malam," ucap Husni Merza, Kamis (18/8).
Husni Merza mengaku turut prihatin atas musibah yang terjadi kepada keluarga korban. Ia berharap insiden tersebut bisa diantisipasi agar tidak ada korban selanjutnya.
"Kami mengimbau kepada perusahan dan penghulu untuk mengingatkan warganya, untuk selalu waspada saat masuk hutan dan tidak sendirian,” ujar
Husni menambahkan peristiwa ini, merupakan korban kedua dalam dua tahun terakhir di Siak. Ia minta kepada BPBD Siak agar berkoordinasi bersama Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau untuk melakukan upaya mitigasi interaksi negatif harimau secara ketat.
“Kami berharap musibah ini tidak terulang lagi, saya minta dinas terkait untuk berkoordinasi bersama BBKSDA Riau terkait monitoring hewan buas dengan memasang kamera pantau, upaya mitigasi hewan buas ini,” pinta Husni.
Ia minta warga yang hendak masuk hutan dan mendekati daerah habitat satwa liar, untuk tidak sendiri dan disarankan bersama kawan atau berkelompok dan hindari aktivitas di malam hari.
“Dari informasi yang saya terima areal PT SAS merupakan daerah yang masih terdapat binatang buas seperti harimau yang sangat membahayakan manusia, dan itu lokasinya cukup jauh ke dalam hutan,” pungkasnya.(Saf/mcr)