Wadahnews.com- Sudah sepekan terakhir ini layanan Bus Trans Metro Pekanbaru (TMP) yang biasa dinikmati masyarakat. Hal ini disebabkan aksi mogok yang dilakukan para sopir dan pramugara Trans Metro Pekanbaru yang menuntut pembayaran gaji mereka yang balum di terima.
Menanggapi hal tersebut Walikota Pekanbaru Firdaus, mengaku akan melakukan evaluasi. Sehingga tidak ada persoalan seperti ini terulang lagi.
"Kemarin saya sudah panggil pihak operator Trans Metro Pekanbar ,yakni PT Trans Pekanbaru Madani dan PT Sarana Pembangunan Pekanbaru berserta juga Dinas Perhubungan dan BPKAD. Saya juga tanya ke BPKAD, kenapa belum dicairkan? Sementara uangnya ada,"ujar Firdaus, Rabu(26/1).
Wali Kota menjelaskan permasalahan subdisi biaya operasional Trans Meto Pekanbaru bukan dikarenakan anggaran yang tidak tersedia. Namun lebih kepada persoalan administrasi yang tidak sesuai antara BPKAD dengan PT Sarana Pembangunan Pekanbaru .
Dari hasil pertemuan tersebut lanjut Firdaus, diketahui jika BPKAD tidak bisa mencairkan anggaran yang diajukan oleh pihak PT SPP karena kelengkapan adminitrasi yang masih kurang. Sementara dari PT SPP sendiri beranggapan berkas administrasi yang diajukan sudah lengkap.
"Pihak bagian keuangan juga berpatokan dengan kelengkapan administrasi,kalau menurut mereka tidak lengkap tentu tidak bisa dicarikan," tambahnya.
Firdaus juga menambahkan jika pihaknya akan melakukan assessment untuk pemilihan direksi PT Transportasi Pekanbaru Madani (TPM). Perusahaan tersebut kini menjadi pengelola layanan bus TMP.
"Tim untuk assessment calon direksi sudah dibentuk. Perdanya tentang pengelolaan TMP oleh PT TPM sudah selesai. Saat ini, kita sedang mempersiapkan penentuan pemimpin melalui assessment," jelasnya.
Menurut Firdaus, dengan dibukanya assessment bagi calon direksi. Pihaknya dapat menyaring pemimpin yang benar-benar profesional dan mampu memimpin perusahaan. Sebab jika hanya ditunjuk, pemimpin tersebut belum tentu ingin menjadi pengelola.
"Kita assessment saja, karena kalau orangnya kita tunjuk. Nanti akan ada lagi persoalan yang sama karena sebenarnya yang di tunjuk itu belum tentu mau kesana. Jadi yang diinginkan saat ini pengelola yang profesional. Layanan bus TMP akan lebih maksimal dan lebih bersemangat lagi. Sehingga masalah klasik seperti keterlambatan gaji pramugara dan pramudi juga jangan terjadi lagi," harapnya.(Rina)