Wadahnews.com- Selama pandemi, ruang gerak kita terbatas. Tidak dapat berkumpul dengan teman dan kerabat membuat kita harus menyibukkan diri di rumah. Kamis(3/2).
Demi mengatasi kebosanan, segala sesuatu kita lakukan. Berolahraga, mencoba hobi baru, atau mulai mengoleksi barang-barang, entah itu pakaian atau perhiasan. Saat ini, kebutuhan untuk memeroleh kebahagiaan dari mengoleksi perhiasan semakin meningkat
Menurut Sophie Quy, wakil presiden eksekutif di Threads Styling, dorongan untuk meraih kebahagiaan meluas ke perhiasan layaknya mengoleksi pakaian.
Banyak orang menyukai kreasi perhiasan dengan warna-warna berani dari merek sekelas Anabela Chan, Marie Lichtenberg, atau Savolinna.
Mie Ejdrup, salah satu pendiri Finematter, mengatakan, tahun 2022 akan menjadi tahun di mana orang-orang mencari kesenangan dengan mengoleksi perhiasan.
"Seolah-olah kita menyingkirkan semua aturan dan tradisi lama, bergerak maju dengan satu gagasan utama: perhiasan harus bersifat pribadi dan menyenangkan," tutur Ejdrup, ketika dikutip melalui kompas.com
Orang memerlukan perhiasan untuk membuat mereka merasa aman di masa yang tidak pasti seperti sekarang.
Selain itu, beberapa ornamen pada perhiasan juga berfungsi sebagai simbol atau lambang untuk mengungkapkan siapa diri kita sebenarnya.
Bagi perancang perhiasan Ana Khouri, fenomena ini bukan sekadar tren, melainkan lebih ke arah perubahan menuju pendekatan yang lebih berkelanjutan bagi penjual dan pembeli perhiasan.
"Semua orang semakin sadar akan lingkungan dan cara kita hidup, memproduksi, dan mengonsumsi sesuatu," kata dia.
"Di Ana Khouri, kami hanya menggunakan emas yang ditambang secara adil dan batu permata yang didapat secara bertanggung jawab dan etis."
Para penjual perhiasan menemukan, banyak klien berupaya mendaur ulang perhiasan yang sudah ada dan belum terpakai dan memilih perhiasan antik daripada perhiasan baru.
Josephine Odet, Head of Buying dan VIP Sales di Omneque mengatakan, film dan program seperti House of Gucci danAnd Just Like That meningkatkan minat masyarakat pada perhiasan vintage.
Menurut Odet, pembeli lebih senang berinvestasi dalam perhiasan langka yang terjangkau, seperti cincin tengkorak Victoria yang unik, tetapi tidak terlampau mahal.
"Saya rasa orang-orang ingin membeli perhiasan secara lebih baik. Membuat keputusan dengan sadar dan berinvestasi dalam desain yang tahan lama dari bahan berkualitas tinggi," tambah Ejdrup dari Finematter.
Tren perhiasan lain yang diperkirakan bertahan dalam jangka waktu lama adalah membeli fine jewellery (perhiasan yang dibuat dengan logam mulia) secara online.
"Sejak tahun 2019, kami melihat kategori perhiasan kami berkembang, dengan pertumbuhan tiga digit dalam fine jewellery dan dua digit dalam fashion jewellery," kata Tanika Wisdom dari MatchesFashion.
Di Threads Styling, fine jewellery menjadi salah satu kategori yang tumbuh cepat, sekitar 40 persen pada 2020.
Laporan State of Fashion yang diterbitkan Business of Fashion dan McKinsey & Company memperkirakan, penjualan perhiasan online global akan tumbuh dari 13 persen menjadi 18-21 persen antara 2019-2025.
Sementara itu, nilai dari penjualan perhiasan diprediksi mencapai antara 60 miliar dollar AS-80 miliar dollar AS.
Lebih lanjut, para pakar perhiasan membeberkan seperti apa tren perhiasan di tahun 2022 ini.
1. Tone yang berani
Warna berani akan terus menjadi tren di industri perhiasan tahun ini. Dimana, rantai yang dihias atau diberi ornamen sedang populer saat ini, kata Libby Page, editor pasar senior di Net-a-Porter.
Beberapa merek seperti Gigi Clozeau, Pascale Monvoisin, Brent Neale dan Sydney Evan menambahkan semburat warna dan bereksperimen menggunakan bahan baru seperti keramik dan studing link dengan berlian atau batu mulia lain.
2. Percampuran berbagai hal
Tidak ada aturan khusus untuk memakai perhiasan di tahun 2022. Ejdrup mengatakan, kita dapat mengenakan perhiasan berbahan satu atau beberapa logam seperti kalung Delfina Delettrez atau cincin dengan padanan material white gold, rose gold dan yellow gold dari Cartier Trinity.
Ditambahkan Page, tren "neck mess" yang populer di tahun 2021 akan berlanjut dengan pendekatan lebih banyak lebih baik.
Contohnya, kreasi berupa rantai chunky atau liontin dari merek semacam Lauren Rubinski dan Anita Ko.
3.Setiap statement menjadi penting
Pengaruh mode tahun 70-an dan 80-an mendorong penolakan untuk perhiasan yang halus dan memicu kita untuk memakai potongan-potongan yang berani.
"Orang kembali bersolek dan ingin bersenang-senang setelah dua tahun terakhir," tutur Quy.
Bagi yang memiliki dana terbatas, ada banyak cara untuk membuat statement seperti memakai perhiasan berupa anting-anting berwarna-warni atau cincin dengan pahatan yang menarik.
4. Perhiasan yang menyenangkan
Ketertarikan masyarakat pada perhiasan yang menyenangkan belum akan memudar di tahun ini.
Tanika Wisdom dari MatchesFashion mengungkap, dulu barang-barang baru hanya populer di perhiasan fesyen.
Namun sekarang, fenomena itu juga terjadi pada fine jewellery. Kita dapat melihat berbagai kreasi baru dari Alison Lou dan Yvonne Leon yang semakin diminati.
5. Perhiasan dengan keterikatan emosional
"Kami melihat peningkatan minat pada karya yang dipersonalisasi, seperti campuran inisial, tanda zodiak, dan tanda kelahiran," kata Miranda Rose Williams, Vice President of Designer Relationships di Finematter.
Ketertarikan pada perhiasan yang beresonansi dengan individu meningkat. Tengok saja liontin Love You To The Moon And Back rancangan Marie Lichtenberg atau gelang chakra warna-warni dari Ananya.
6. Membeli perhiasan secara sadar
Konsumen perhiasan semakin terdorong untuk membuat keputusan yang bijaksana dalam membeli perhiasan.
Sebelum membeli, konsumen akan mengajukan pertanyaan ke toko perhiasan, sampai akhirnya mereka memutuskan untuk membeli berlian atau cincin pertunangan yang berkelanjutan.
Kita juga bisa memodifikasi atau mendaur ulang perhiasan lama menjadi barang baru.
Pada 2025, menurut laporan State of Fashion, diperkirakan 20-30 persen penjualan perhiasan global akan dipengaruhi oleh pertimbangan keberlanjutan, mulai dari dampak lingkungan hingga praktik pengadaan perhiasan yang etis.