Wadahnews.com- Ketua Umum Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI), drg Iing Ichsan Hanafi, MARS, MH, ikut buka suara terkait viralnya kasus pelarangan hijab di RS Medistra bagi para tenaga kesehatan. Pihaknya mengaku sudah menerima klarifikasi dari RS terkait.
Meski begitu, drg Ling meminta hal semacam ini tidak kembali terjadi di masa mendatang. Dalam sejumlah pelayanan di RS swasta, pelayanan tidak pernah bermasalah dengan cara berpakaian seseorang, terlebih berkaitan dengan agama dan kepercayaan.
"Kami dari ARSSI sudah mendapat konfirmasi klarifikasinya, dan semoga ini bisa dapat segera diselesaikan dengan baik," beber dia, seperti yang dikutip melalui detikcom Rabu (4/9/2024).
"Karena saya melihat selama ini tidak ada masalah dengan dokter, atau perawat, atau tenaga kesehatan lain yang bertugas di rumah sakit dengan memakai hijab," sambung dia.
Sebelumnya diberitakan, RS Medistra tidak lagi menempatkan oknum yang diduga melarang penggunaan hijab dalam proses rekrutmen. Direktur Utama RS Medistra dr Agung Budisatria, MM, FISQua menyebut langkah tersebut sebagai tindakan tegas yang diberikan pihak RS.
Gaduhnya laporan SARA di RS Medistra Jakarta Selatan ramai disorot pasca dr Diani Kartini spesialis bedah onkologi mengajukan permohonan pengunduran diri. Ia menyesal dengan kebijakan yang dinilai menyalahi aturan kebebasan beragama.
Hal ini disampaikan dalam surat terbuka kepada RS Medistra Jakarta Selatan, atas keluhan dari asisten dan kerabatnya saat mendaftar ke RS Medistra Jakarta Selatan. Dalam proses interview, ada pembahasan mengenai permintaan membuka hijab. Karenanya, Diani juga mengundurkan diri dari tempatnya berpraktik dan resmi tidak bekerja sejak 31 Agustus. Surat pengunduran dirinya viral di media sosial X.
"Manajemen RS Medistra menyampaikan permohonan maaf dan menyesali terjadinya kesalahpahaman dari proses interview yang dilakukan oleh salah satu karyawan kami," tandas dr Agung dalam keterangan tertulis.