Wadahnews.com - Pengembangan transportasi umum massal berbasis jalan terus dilakukan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pekanbaru. Bus Rapid Transit (BRT) dengan lajur khusus bakal dibangun di Pekanbaru.
Rencananya BRT menggunakan lajur tengah ini bakal dibangun mulai tahun 2025 mendatang. BRT sendiri merupakan bagian dari rencana pembangunan jangka panjang (RAJP) tahun 2005 - 2025.
Kepala Dishub Kota Pekanbaru Yuliarso mengatakan, Kota Pekanbaru termasuk salah satu dari enam kota di Indonesia yang akan menjadi percontohan dalam pengembangan transportasi umum massal berbasis jalan. Pengembangan transportasi umum massal ini juga masuk dalam strategis nasional.
"Enam kota itu yakni, Makassar, Pekanbaru, Batam, Bandung, Semarang, dan Medan. Kita sudah memiliki feasibility study (uji kelayakan) terkait BRT," kata Yuliarso, Senin (13/11).
Studi kelayakan telah dilakukan untuk merancang sarana dan prasarana angkutan massal BRT, mengidentifikasi kebutuhan biaya, serta menganalisis manfaat lingkungan, sosial dan ekonomi yang dihasilkan dari penggunaan BRT.
Dalam perencanaannya, ada 15,8 kilometer koridor BRT dengan lajur khusus dan 23 unit stasiun BRT yang akan dibangun. Untuk rutenya, BRT akan melayani 9 rute dengan estimasi penumpang hingga 50 ribu perjalanan setiap harinya. Kemudian untuk titik integrasinya ada di Bandara SSK II Pekanbaru dan Terminal BRPS.
Untuk pembangunan infrastruktur tersebut, Pemko Pekanbaru harus mengeluarkan anggaran mencapai ratusan miliar. Rencananya untuk memenuhi dari total anggaran tersebut, Dishub Pekanbaru meminta bantuan anggaran dari pemerintah provinsi dan pusat.
"Jadi rutenya dari Mall Pekanbaru, Jalan Sudirman, Tuanku Tambusai, Soekarno Hatta, dan Jalan Subrantas. Pekanbaru sudah layak untuk BRT ini. Jalan tidak diperlebar, tapi dimaksimalkan fungsinya, ditata lagi," tutupnya.