Wadahnews.com- Pergerakan harga saham PT Bukalapak.com Tbk masih terus mengalami tekanan. Pada perdagangan hari ini, Selasa (19/10), saham emiten bersandi BUKA ini melemah sebesar 2,13 persen ke level 690.
Saham BUKA sebelumnya sebesar harga perdana PENAWARAN Sales manager (IPO) di tingkat Rp 850. Hingga saat ini sepengendali BUKA Telah terkoreksi 18,24 Persentase hati Satu bulan terakhir di.
Direktur Utama Bukalapak Muhammad Rachmat Kaimuddin mengatakan fluktuasi harga saham terus menjadi perhatian manajemen. Namun, pergerakannya tidak bisa dikendalikan oleh perusahaan
Menurutnya, manajemen perseroan hanya bisa mengupayakan peningkatan dari sisi kinerja. "Kinerja Bukalapak dari waktu ke waktu terus membaik. Ini yang bisa kami kendalikan di perusahaan," kata Rachmat saat konferensi pers Public Expose Insidental, Selasa (19/10).
Sementara itu, Direktur Perseroan Teddy Nuryanto Oetomo mengatakan bahwa saham dipengaruhi oleh banyak faktor. Menurutnya, pergerakan saham itu di luar kendali perusahaan karena bagian dari mekanisme pasar.
"Selain memperbaiki kinerja, kami juga mengupayakan untuk membangun komunikasi yang baik kepada publik dan investor," kata Teddy.
Dari segi kinerja perusahaan, Teddy mengatakan, Bukalapak sudah berada pada jalur yang tepat dan terus menunjukkan tren yang positif. Hal tersebut terlihat dari Total Processing Value (TPV) selama semester pertama 2021 yang tumbuh 54 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sementara dari sisi pendapatan, Bukalapak mencatatkan pertumbuhan 34,7 persen sebesar Rp641 miliar pada semester I 2020 menjadi Rp864 miliar pada semester I 2021. Kinerja ini meningkatkan pertumbuhan pendapatan yang pesat sebesar 35 persen dari Rp 64 miliar menjadi Rp 290 miliar.
Bukalapak mampu menekan kerugian operasionalnya sebesar 24,9 persen menjadi Rp 776 miliar pada semester pertama 2021 dari Rp 1,03 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Perseroan juga berhasil mengurangi kerugian bersihnya sebesar 25,7 persen menjadi Rp 763 miliar pada semester I 2021 dari Rp 1,03 triliun pada semester I 2020.
Sumber: Republika.co.id